Jalan Pintas Calon Bupati

Berhari-hari blogger fakir meninggalkan blog sederhana ini, tapi keadaan ini membuat blogger fakir jadi rindu untuk mengungkapkan isi pikiran melalui keyboard... :-P

Jalan pintas untuk kaya, mungkin itu saat ini menjadi harapan setiap orang dan bahkan apapun yang dapat dilakukan untuk mencapainya maka akan dilakukan. Itulah ragam kehendak seseorang untuk mendapatkan status kaya, yang jelas kaya harta dan bukan lainnya. Walaupun tidak semua, tapi pada umumnya demikian yang terjadi disekitar kita.

Apapun produknya, kalau menjanjikan jalan pintas untuk kaya maka tidak sedikit orang berminat untuk melaksanakannya. Padahal kadangkala prosedur pelaksanaannya masih diragukan legalitasnya atau kebolehannya, namun apalah daya segala sesuatu memiliki kelemahan dan kekuatan yang menuntut manusia untuk terjun didalamnya.

Hal yang menarik saat ini adalah pemilihan kepala daerah, beberapa daerah di Indonesia saat ini gempar-gemparnya melaksanakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, entah itu melalui partai maupun independen (mandiri). Bupati (Cabup) dan calon Wakil Bupati datang dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari pengusaha swasta, aktivis partai, mantan birokrasi dan bahkan artis. Alasan utama mereka mencalonkan diri adalah tuntutan rakyat (entah rakyat yang mana).

Sebenarnya harapan masyarakat tidak terlalu muluk-muluk jika mereka terpilih, masyarakat hanya menginginkan kesejahteraan (tanpa pilih kasih) dan ketentraman dari segi lahir maupun bathin. Itu saja sebenarnya tuntutan mereka tak ada yang lain, tapi mengapa sampai saat ini kesejahteraan dan ketentraman tersebut hanya dimiliki orang-orang tertentu saja???

Seorang pemimpin tidak hanya mampu memimpin lembaga pemerintahan saja, tapi juga harus mampu memimpin dirinya sendiri yang tercermin pada perilaku atau akhlaknya sebagai individu panutan rakyat. Sehingga menurut blogger fakir, jika ada calon pemimpin daerah atau calon Bupati yang akhlaknya masih diragukan entah itu akhlak berperilaku atau akhlak berpakaian dan lain-lain, perlu kiranya kita sebagai manusia beragama untuk menolaknya.

Kalau akhlak calon pemimpin rapuh, maka tidak menutup kemungkinan pencalonan tersebut atas landasan mencapai jalan pintas untuk kaya saja dan tujuan pemimpin yang seharusnya menjalankan amanah rakyat akan berubah menjadi menjalankan amanah pribadi. Na'udzubillah.....

Tulisan ini sebagai bentuk penolakan atas adanya keinginan salah satu partai politik yang menginginkan seorang artis seksi untuk menjadi calon Bupati di sebuah daerah.