Blog Uluh Ngaju dalam Berbagi Mencapai Manfaat

lazada.co.id
pasang iklan baris gratisBanner 125x125Peluang usaha modal kecil

Menurut Pemimpin

Beberapa waktu yang lalu penulis menemukan selembar kertas, pada kertas tersebut penulis menemukan beberapa hal penting tentang kepemimpinan dalam kehidupan bermasyarakat, berlembaga maupun berbangsa dan bernegara. Ada nama penulis dalam lembaran tersebut, yaitu: Prof. Dr. Imam Suprayogo, yang membuat isi tulisan itu adalah beliau yang kebetulan adalah rektor kampus tempat saya menuntut ilmu. Isi dari lembaran tersebut memaparkan tentang prinsip dasar kepemimpinan, diantaranya:  

Kedahsyatan Cinta Kasih
  • Cinta kasih melahirkan semangat jihad dan kerelaan untuk berkorban (harta maupun jiwanya)
  • Eksistensi jagad raya diawali dari cinta kasih;
  • Cinta kasih juga melahirkan kebesaran, keberhasilan dalam semua hal, seperti kebahagiaan (suami isteri) didasari oleh cinta kasih;
  • Tiadanya cinta kasih melahirkan kerusakan, konflik dan perang;
  • Cinta kasih melahirkan keikhlasan dalam bekerja;
  • Kepalsuan (peran broker) bisa terlenyapkan oleh suasana cinta kasih.
 Membangun Keikhlasan
  • Jagad raya seisinya adalah milik Allah, termasuk seluruh puji-an. Inna sholati wanusuki, wamah yaaya wamamaati lillahi rabbil ‘alamien;
  • Bekerja bukan untuk dipuji  juga bukan mencari karier;
  • Motivasi kerja bersifat transendental, hanya untuk Allah.
  • Orang ikhlas tidak memelukan pengawasan hanya Allah lah yang ditakuti
  • Keikhlasan tidak akan menyurutkan semangat tatkala menemui cobaan hidup (tatkala dicari), sendirian, didukung dan ditinggalkan
  • Orang ikhlas bekerja hanya berharap ridho Allah SWT.
Membangun Kesadaran

  • Konsekuensi amal, baik ataupun buruk berdampak di dunia maupun di akhirat;
  • Kehidupan dunia adalah kesementaraan dan kekekalan hanya di akhirat;
  • Kebahagiaan dunia dan hanya diperoleh dari kualitas amal seseorang;
  • Kesadaran akan melahirkan ruuhul mas’uliyah—rasa tanggung jawab.
Kualitas Amal

  • Seluruh pekerjaan harus dipahami sebagai ibadah untuk Allah swt;
  • Kualaitas pekerjaan (amal ) ditentukan oleh niat, ilmu dan ketrampilan dan diikuti oleh suasana batin ikhlas, tawakkal, sabar dan istiqomah;
  • Allah dan manusia menyenangi amal shalih (berkualitas);
  •  Khairunnas anfa’uhum linnas.
Memohon Petunjuk Allah

  • Manusia dalam suasana keterbatasan dan kealpaan;Ilmu yang dimiliki amat terbatas;
  • Sebagian besar petunjuk itu bersumber dari al-Qur’an dan tauladan rasul-Nya;
  • Selalu mendekatkan diri pada Allah swt, yaitu. Dzat Yang Maha Memberi Peunjuk, Pemilik Ilmu, Maha Agung, Maha Suci dan Maha segalanya
Kesadaran Sejarah

  • Dalam sejarah kehidupan manusia terdapat orang orang yang mendapatkan nikmat dan sebaliknya yang mengalami kesesatan;
  • Pengalaman manusia dapat dijadikan sebagai ibrah;Pengalaman adalah guru yang baik;
  • Manusia dianjurkan membuat sejarah yang baik, untuk membangun kehidupan yang damai, selamat dan menyelamatkan.
Apabila pemimpin di Indonesia pada umumnya memiliki prinsip dasar kepemimpinan seperti poin-poin diatas, maka tidak menutup kemungkinan bangsa Indonesia akan menjadi Negara Super Power atau bisa hidup mandiri, dan tidak akan bergantung kepada negara-negara maju lagi.

Ujian, Evaluasi atau Manipulasi?

Judul postingan ini sudah umum sekali, tapi masih wajar untuk dikaji lagi sebagai bahan masukan pihak terkait atau pelaksana ujian akhir semester.
Ujian akhir semester hanya pada formalitas pelaksanaan di lapangan khususnya lembaga pendidikan saja dan ada juga beberapa pihak menyatakan bahwa ujian akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan sebagai uji hasil akhir peserta didik selama menjalani proses belajar mengajar (PBM) selama satu semester, namun praktek di lapangan kebijakan tersebut disikapi oleh peserta didik dengan melakukan berbagai cara untuk menyelesaikan proses ujian agar mendapat hasil yang maksimal.

Sikap lembaga terkait melaksanakan ujian akhir semester adalah penilaian alami bahwa pendidik tidak memperhatikan kemampuan peserta didik selama proses belajar, sehingga menilai kemampuan peserta didik hanya pada ujian akhir semester atau akhir dari pembelajaran selama 1 semester. Timbul pertanyaan, apakah selama ini pihak pendidik hanya membaca buku dan murid mendengarkan saja? Apakah pendidik selama ini tidak memperhatikan kualitas peserta didik selama PBM? Padahal, untuk mengevaluasi peserta didik dengan maksimal adalah dengan proses komunikasi selama PBM. Ujian akhir semester masih bisa dimanipulasi oleh peserta didik dan bahkan oleh pendidik itu sendiri. Karena kebiasaan itulah, timbul jual beli nilai atau nilai pesanan yang dilakukan oleh beberapa oknum sebagaimana pemberitaan yang ada pada minggu-minggu lalu tentang kasus UN di Jawa Timur.
Kebijakan lembaga pendidikan dalam melaksanakan ujian akhir adalah upaya pendidik yang malas untuk melakukan monitoring perkembangan kemampuan peserta didik selama proses belajar mengajar, dan sikap tersebut mendorong murid melakukan hal-hal negatif sebagai upaya mendapatkan penilaian positif dari pendidik. Sebenarnya, ujian akhir semester sangat baik sekali, hanya saja proses tersebut terlalu monoton dalam tataran pendidikan, karena harapan setiap wali peserta didik memasukkan anaknya ke lembaga pendidikan agar anaknya bisa terampil, mandiri, kreatif, dan pintar, bukannya menanamkan nilai-nilai negatif kepada peserta didik.
Yang perlu diperhatikan oleh pelaksana pendidikan adalah bagaimana agar ujian akhir semester tidak dimaknai sebagai evaluasi kemampuan peserta didik, upaya tersebut harus dilakukan pelaksana pendidikan dengan memodifikasi suasana ujian yang pada umumnya menegangkan menjadi menyenangkan bagi peserta didik. Pendidik harus melakukan monitoring secara berlanjut, jangan hanya menyuruh murid menulis dan membaca serta mengerjakan tugas saja setelah itu keluar dari kelas ngobrol di kantor menunggu jam pulang atau jam istirahat. Karena sikap itulah, wajar jika pendidik dan peserta didik banyak yang tidak yakin atas kualitasnya dalam menjalani Ujian Nasional sehingga berbagai upaya dilakukan agar peserta didik lulus.
Pendidik harus menanamkan mental mandiri peserta didik melalui proses belajar mengajar, karena banyak strategi pembelajaran yang bisa menanamkan jiwa mandiri peserta didik, sehingga apapun dan kapanpun peserta didik diuji tidak merasakan kebingungan atau rasa kekhawatiran yang berlebihan agar apabila akan menghadapi Ujian nasional tidak perlu istighosah dll sebagai pendorong dan apabila tidak lulus pun respon peserta didik tidak negatif yang menyebabkan banyak peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan seperti bunuh diri, menghancurkan fasilitas sekolahan dan lain-lain.
Penulis yakin, banyak pembaca yang kurang setuju dengan posting ini, tapi bagi penulis sikap pendidik selama ini hanya formalitas dan upaya mendapatkan kesejahteraan hidup saja, hanya sebagian kecil pendidik yang menjadikan proses mengajar sebagai pengabdian dan kebutuhan untuk menjadi manusia bermanfaat.

Remaja Penembus Batas

Ketika SUDAH MENEMUKAN WADAH YANG TEPAT UNTUK MENGEKSPRESIKAN POTENSI, maka bersiaplah menjadi yang terbaik, karena bidang yang dipilih memiliki bangku juara kosong yang sudah terpampang nama pejuang-pejuang karir seperti kita. Waktu untuk menduduki bangku tersebut tergantung anda, saya, dia dan mereka. Jika tidak bergegas mengambil keputusan, maka bangku/posisi akan ditempati orang lain atau hantu bangku kosong !!!
Saudaraku, kita lahir di dunia ini dibekali segudang potensi yang bisa dimaksimalkan. Allah SWT telah mempersiapkan segalanya dengan perencanaan yang matang. Kita diberi kekuatan untuk berteriak sekuat tenaga untuk menggetarkan bumi dan alam semesta ketika pertama kali dilahirkan. Kita menangis sebagai tanda kemenangan dalam bertarung dengan jutaan bahkan lebih sel sperma yang menjadi cikal bakal hidup kita dalam perjuangan untuk tampil di bumi ini. Kita mengepalkan tangan sebagai tanda siap berjuang, adzan dilantunkan ditelinga kanan dan iqomah diteling kiri sebagai perintah untuk mencapai kemenangan dengan seruan hayya 'alal falah...

Adakah bayi yang ketika lahir tidak mengepalkan tangan, tetapi malah menadahkan tangan atau mengacungkan jempol? ini berarti manusia tidak diciptakan untuk menjadi peminta, mudah menyerah, pesimistis, pasrah, atau langsung menjadi juara (mengacungkan jempol) bahkan menjadi orang hebat. Semua manusia dikarunia potensi serat diposisikan untuk selalu bersaing; baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain, hidup memang perjuangan.
Seiring proses pertumbuhan, keluarga dan lingkungan kita membentuk karakter, watak serta mentalitas kita. Sekolah dan sistem pendidikan di negeri ini sengaja atau tidak telah membelenggu potensi kita sehingga sehingga potensi dan kreativitas itu sulit berkembang atau bahkan tidak berkembang. Pola pikir kita hanya terfokus dengan apa yang kita dapat di sekolah dalam mengapresiasikan kemampuan yang telah ditanam dalam sebuah memori yaitu otak. Apa buktinya? coba anda melukis sebuah pemandangan, yang tergambar dan teraplikasikan dilembar putih adalah pemandangan yang tidak lain sebuah pedesaan, sawah, pepohonan, burung berterbangan, gunung, matahari, air terjun dan lain-lain. Kapan pemandangan indah yang diselingi dengan perkotaan, gedung-gedung berlantai, pesawat, mobil, mall, apartemen serat tempat berpariwisata? Kalau anda tidak percaya, anda bisa buktikan dengan menginstruksikan teman-teman anda untuk melukis pemandangan....hasilnya anda akan tahu, apakah selama ini kita ditanamkan sebuah pola pikir kekotaan atau pedesaan?

Hal tersebut hanya sedikit contoh dari segudang kasus yang kita hadapi selama teling kita sering mendengar, melihat dan merasakan hal-hal negatif yang bisa membuat anda pesimis daropada positif atau optimis. Lihat saja televisi, berapa kali kita bisa mendengar gosip dalam sehari atau kata-kata kasar dalam sinetron dan film? Bagaimana manusia indonesia mau cerdas, kalau kesehariannya diselingi gosip dan sinetron yang tidak mendidik. Dengan kondidi demikian, kebanyakan orang tua tidak memperhatikan anak-anaknya dalam menonton tayangan-tayangann yang tidak memberi motivasi positif kedalam pola pikir anak, contoh saja sinetron inayah yang dulunya hareem, dengan menonton tayangan tersebut memory seorang anak akan menerima bahwa beristeri banyak itu baik sehingga ditayangkan dan perbuatan-perbuatan tercela itu adalah sarana dalam pencapaian kesuksesan yaitu bergelimang harta seperti kanjeng Doso. Sebenarnya masih banyak tayangan-tayangan yang kurang mencerdaskan anak-anak Indonesia.

Otak kita sebagai modal dan karunia yang luar biasa, mampu menyimpan 800 informasi per detik selama 75 tahun tanpa pernah merasa lelah. Oleh karena itu, jika sebuah komputer dirancang untuk menyamai kekuatan otak manusia, dibutuhkan komputer seukuran gedung setinggi 400 meter atau seukuran lapangan bola dan membutuhkan lebih dari 1.000.000.000 watt untuk menjalankannya ! Masihkah anda meremehkan otak yang dahsyat ini?

Sekaranglah saatnya untuk menerobos benteng pembodohan yang membuat potensi kita terhegemoni oleh keadaan, jangan biarkan kreativitas, imajinasi serta cita-cita kita terpenjara. Kalau mulai saat ini anda berani memutuskan untuk mendobrak semua belenggu, maka bersiaplah menjadi manusia penembus batas. Manusia yang selalu ingin mengetahui batasan maksimumnya dan selalu yakin bahwa ia terlahir untuk menjadi hamba yang terbaik bagi manusia dan Tuhannya.

Multi Level Marketing Dalam Kajian

Bahasan tentang MLM (multi level marketing) tidak akan habis-habisnya, kecuali Nabi Muhammad saw secara langsung melarang dan fokus pada bisnis MLM tersebut, saat ini kita hanya dapat mengaitkan hadits-hadits beliau saja dengan realita. Tulisan ini sudah lama tampil di dunia maya, hanya saja saya kutip kembali untuk membuka mata hati kawan-kawan dalam menjalani hidup dengan menjadikan bisnis ini sebagai sandaran hidup.
Keinginan saya menulis ini terinspirasi atas kunjungan/silaturrahim ke pondok pesantren tempat adik saya menimba ilmu dan kebetulan juga saat itu sempat bercengkerama dengan teman-teman masa di pondok pesantren 8 tahun yang silam. Banyak dari mereka yang mengikuti bisnis ini, bahkan berbagai macam argumen yang mereka jadikan alasan untuk mengikuti bisnis MLM, diantaranya mengatakan mengikuti bisnis ini hanya dengan alasan niat (niat beli obat), mencari discount, dan lain-lain. Logika saya, kok ada cari discount disuruh jadi member dulu dan mencarikan member buat level diatasnya? secara mata terbuka memang tampak bisnis tersebut menjanjikan, namun secara subtantif bisnis tersebut telah memperbudak member yang ada di level bawah. Ada satu hal yang membuat hati ini tergerak untuk melakukan analisis lapangan, dalam hal ini tentang target pasar yang di masuki oleh bisnis MLM ini sangat sensitif sekali, yaitu santri pondok pesantren terkenal di jawa timur. Walau terbesit dalam pikiran saya "bisnis atau pergeseran akidah islam ke akidah liberal?", na'udzubillahi min dzalik.....saya tidak berharap demikian, karena lembaga tersebut adalah almamater saya yang harus dijaga nama baiknya.

Tanpa maksud menjatuhkan nama baik bisnis MLM tersebut, saya tidak menyebutkan namanya, saya yakin para pembaca sudah tau karena sudah tidak asing lagi. Strategi mereka menggunakan sistem dakwah islam, yaitu penanaman nilai-nilai melalui forum, kalau dalam Islam ada pengajian dan musyawarah atau juga halaqoh, dalam bisnis ini ada seminar. dimana seminar tersebut sebagai sarana pendoktrinan kepada member agar tidak bosan jadi "menjadi anjing pelacak untuk mendapatkan sasaran/member baru". Disini saya ingin mengutif tulisan A. Choirul Anam seorang tokoh/aktivis Organisasi terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlotul 'Ulama (NU) tentang Bisnis MLM, menurut beliau:
Dalam kajian fikih ada istilah al-‘aqdain fil ‘aqd atau al-bai’ain fi al-bai’ah yang berarti dua aqad yang terkumpul dalam sesuatu transaksi. Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad Bin Hanbal dari Sahabat Abdullah bin Mas’ud RA telah melarang model transaksi seperti ini.

Para fuqaha merinci penjelasan mengenai al-‘aqdain fil ‘aqd ini ke dalam tiga model. Pertama, adanya dua harga dalam sebuah jual beli. Misalnya, jika seseorang mengatakan kepada orang lain, “Aku jual baju ini kepadamu dengan harga sepuluh dirham jika tunai, dan dua puluh dirham jika hutang.” Kemudian kedua orang tersebut berpisah dan belum ada kesepakatan tentang salah satu model jual beli tersebut.

Dikatakan bahwa jual beli semacam ini telah rusak (fasid), karena kedua pihak yang bertransaksi tidak mengetahui harga mana yang dipastikan. Asy-Syaukani menyatakan, sebab diharamkannya jual beli semacam itu adalah tidak disepakatinya salah satu (aqad) harga dari dua (aqad) harga tersebut. Akan tetapi, jika kedua orang tersebut bersepakat tentang salah satu aqad (harga) dari dua aqad (harga) jual beli tersebut; misalnya pembeli menerima harga baju tersebut 20 dirham secara kredit sebelum keduanya berpisah, maka sahlah jual beli tersebut. Sebab, harga baju itu telah ditetapkan, dan kedua belah pihak mengetahui dengan jelas harga dari baju tersebut serta bentuk transaksinya.
Kedua, Imam Syafi’i, menafsirkan al-‘aqdain fil ‘aqd sebagai jual beli bersyarat. Misalnya, jika seseorang berkata kepada orang lain, “Saya jual rumahku kepadamu dengan harga sekian, akan tetapi engkau harus menikahkan putramu dengan putriku.” Muamalat semacam ini menyebabkan tidak jelasnya harga.

Ketiga, al-‘aqdain fil ‘aqd adalah memasukkan transaksi kedua ke dalam transaksi pertama yang belum selesai. Misalnya, jika seseorang memesan barang dalam jangka waktu satu bulan, dengan harga yang telah ditentukan. Ketika tempo masa telah tiba, pihak yang dipesan meminta kembali barangnya dengan berkata kepada pemesan, “Juallah barang yang seharusnya saya berikan kepada anda dengan harga sekian, tapi jangkanya ditambah dua bulan.” Jual beli semacam ini adalah fasid, sebab aqad yang kedua telah masuk pada aqad yang pertama.

Para ahli fikih sering mengkaji transaksi multi level marketing (MLM) yang saat ini semakin beragam model melalui perspektif al-‘aqdain fil ‘aqd ini, yakni adanya dua akad dalam satu transaksi. Paling tidak MLM bisa diklasifikasikan kedalam tiga model: Pertama, MLM yang membuka pendaftaran member (posisi) dimana member tersebut harus membayar sejumlah uang sembari membeli produk. Pada waktu yang sama juga, dia menjadi referee atau makelar bagi perusahaan dengan cara merekrut orang, karena ia akan mendapatkan "nilai lebih" jika berhasil merekrut orang lain menjadi member dan membeli produk. Maka praktek MLM seperti ini jelas termasuk dalam kategori al-‘aqdain fil ‘aqd. Sebab, dalam hal ini orang tersebut telah melakukan transaksi jual-beli dengan pemakelaran (samsarah) secara bersama-sama dalam satu akad.

Kedua, ada MLM yang membuka pendaftaran member, tanpa harus membeli produk meski untuk keperluan itu orang tersebut tetap harus membayar sejumlah uang tertentu untuk menjadi member. Pada waktu yang sama membership (keanggotaan) tersebut mempunyai dampak diperolehnya bonus (poin), baik dari pembelian yang dilakukannya di kemudian hari maupun dari jaringan di bawahnya. Maka praktek ini juga termasuk dalam kategori al-‘aqdain fil ‘aqd, yakni akad membership dan akad samsarah (pemakelaran).
Membership tersebut merupakan bentuk akad, yang mempunyai dampak tertentu, yakni ketika pada suatu hari dia membeli produk dia akan mendapatkan bonus langsung. Pada saat yang sama, ketentuan dalam membership tadi menetapkan bahwa orang tersebut berhak mendapatkan bonus, jika jaringan di bawahnya aktif, meski pada awalnya belum. Bahkan ia akan mendapat poin karena ia telah mensponsori orang lain untuk menjadi member.
Ketiga, MLM tersebut membuka membership tanpa disertai ketentuan harus membeli produk, maka akad membership seperti ini justru merupakan akad yang tidak dilakukan terhadap salah satu dari dua perkara, zat dan jasa. Tetapi, akad untuk mendapad jaminan menerima bonus, jika di kemudian hari membeli barang.

Ini sangat berbeda dengan orang yang membeli produk dalam jumlah tertentu, kemudian mendapatkan bonus langsung berupa kartu diskon yang bisa digunakan sebagai alat untuk mendapatkan diskon dalam pembelian selanjutnya. Sebab, dia mendapatkan kartu diskon bukan karena akad untuk mendapatkan jaminan, tetapi akad jual beli terhadap barang. Dari akad jual beli itulah, dia baru mendapatkan bonus. Dalam MLM model ketiga ini pihak-pihak terkait sebenarnya tidak melakukan transaksi apa-apa, hanya melakukan semacam permainan bisnis yang mirip sekali dengan perjudian.
Banyak Komentar dalam Tulisan beliau di website www.nu.or.id diantaranya:

1. endah menulis:
Untuk melihat apakah MLM itu baik atau tidak, sebaiknya dilihat juga support system nya..selain akad transaksinya...
Karena jika dlm support systemnya melalaikan dari Allah..waktu solat...dan cenderung ambisi dlm mengejar target...saya rasa jd tdk baik ya. Saya ikut MLM, ketika ada seminar, waktu solat sudah masuk..tp acara blm berhenti dan org2 yg muslim cenderung tetap bertahan di tempat, krn acara nya lagi seru..akhirnya solatnya jd di akhir waktu ...Hal yg seperti ini perlu di kaji ulang lg ttg support systemnya. Krn solat ad tiang agama...Terimakasih
2.Dede menulis:
Saya pernah ikut Tianshi dan setelah mengikuti beberapa acaranya saya jadi berpikir, acara2 seperti itu tidak islami seperti bbrp rekan sebutkan di atas.
Yang kedua, alangkah baiknya kita lebih mengutamakan perdagangan milik saudara sendiri (MLM milik umat) seperti HPA, Ahad Net, dll yang menurut saya jika kita mendukung perdagangan umat berarti memajukan ekonomi umat, bukan ekonomi non-muslim

Semoga saudara-saudaraku di pondok pesantren tercinta menyadari hal ini, dan tidak berorientasi kepada celotehan sales Bisnis MLM yang menjanjikan mobil BMW, Kapal Pesiar dan lain-lain. Saya yakin, mereka yang gambleh sampai ujung dunia belum tentu rekeningnya di penuhi dengan rupiah dan tidak menutup kemungkinan dalam dompet atau tas mereka banyak nota kreditan dan tagihan yang belum dilunasi. Banyak kerja yang positif saudaraku...Jangan terpancing dengan bualan mereka, apakah cita-cita anda bekerja dan mengikuti sistem bisnis orang kafir? renungkan kalimat yang sering kita tulis di lemari atau di buku-buku kita, "INGAT TUJUAN DARI RUMAH !!!"

Perkebunan Sawit dan Wahyudi K. Anwar

Pembangunan perkebunan sawit di daerah-daerah berkembang dianggap sebagai solusi dalam penyelesaian masalah-masalah yang sedang dirasakan oleh pemerintah dan masyarakat, terutama akibat yang ditimbulkan dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia sejak pertengahan tahun 1997. Kelapa sawit dan produk turunannya merupakan sumber pendapatan daerah yang besar dan dapat menyerap tenaga kerja. Namun, pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak selalu berjalan lancar, karena sebagian masyarakat menganggap bahwa pembangunan tersebut justru menghalangi akses terhadap sumberdaya alam. yang lebih parah lagi dalam pembangunan perkebunan sawit adalah proses pembodohan terhadap masyarakat asli sekitar perkebunan, salah satu contoh kasus di desa terpencil wilayah Kalimantan pada tahun 2008 kemarin, banyak warga yang menyesalkan kebijakan bupati karena memberikan izin kepada pihak pelaksana pembangunan perkebunan sawit tanpa melakukan kontrol secara continue sehingga pihak pelaksana pembangunan semena-mena melakukan tindakan-tindakan manipulasi dengan memanfaatkan perangkat desa tersebut. Sebut saja kepala desa yang berinisial B, dia telah melakukan manipulasi tanda tangan beberapa masyarakat agar menjual bagian tanahnya dan yang lebih bermasalah lagi dengan besaran harga yang ditawarkan yaitu seharga Rp.400.000 per hektarnya, bandingkan dengan harga di pulau Jawa yang kurang lebih nominal tersebut hanya mendapatkan tanah beberapa meter saja. Namun harga jual sebenarnya dari perangkat desa kepada pelaksana pembangunan perkebunan sawit tidak sekecil itu bahkan lebih atau berlipat-lipat besarnya, penulis memperhatikan perkembangan ekonomi kepala desa tersebut melambung tinggi, salah satu contoh dengan fasilitas yang dia miliki dan tidak sesuai kapasitasnya sebagai kepala desa, buktinya salah satu anak kepala desa tersebut yang kuliah di Yogyakarta saat ini kemana-kemana tidak menggunakan sepeda motor lagi tapi Mobil.
Siapa yang disalahkan dengan perihal tersebut? pemerintahkah? masyarakat desakah? pakar kehutanankah? pakar ekonomikah?. Kalau dilihat dari realita saat ini, pengaruh perkebunan sawit tidak berpihak sepenuhnya kepada masyarakat asli kalimantan itu sendiri, banyak hal yang menjadikan alasan saya mengemukakan pendapat tersebut diantaranya:

  • Tiap 3 bulan sekali pasti ada masyarakat asli kalimantan dipecat (hasil analisis di perkebunan sawit wil. kecamatan mentaya Hulu September 2008).
  • Tiap 6 bulan atau 1 tahun pasti ada rombongan dari pulau tetangga yang dijadikan tenaga kerja di perkebunan sawit (Standby di Pelabuhan perak atau Pelabuhan Sampit, anda akan tahu).
  • Setiap kendaraan roda empat yang melewati jalan sawit dikenai komisi (cek perkebunan sawit wilayah Mentaya Hulu Kotim).
  • Jarang menjadi donatur dalam kegiatan masyarakat.
  • Membangun lembaga pendidikan sendiri, pasar sendiri dan beberapa akses yang bersifat menjauh dari masyarakat yang tidak kerja di perkebunan sawit (seakan-akan sawit adalah kecamatan otonom).
Keberadaan perkebunan sawit tidak selalu negatif kepada masyarakat, namun hal diatas tidak harus terjadi dalam pelaksanaan dunia kerja seperti sawit karena akan menimbulkan kecemburuan sosial yang berlebihan. Perkebunan sawit harus menjadi fasilitas silaturrahim antar masyarakat kalimantan dan beberapa masyarakat non kalimantan sehingga tidak tampak bahwa kedua masyarakat tersebut berbeda dan perkebunan sawit pun tidak dipersepsikan sebagai penjajah ekonomi apabila eksistensinya tidak miring sebelah atau tebang pilih dalam perekrutan karyawan.

Perkebunan sawit memang selalu mendapatkan pujian dari Bupati Kotawaringin Timur, tapi pernahkah Bupati Kotawaringin Timur berinteraksi langsung dengan masyarakat untuk menanyakan sikap perkebunan sawit terhadap masyarakat selama ini agar keluhan masyarakat menjadi bahan pidatonya dalam perkembangan ekonomi Kotawaringin Timur, jangan selalu memuji perkebunan sawit sehingga melupakan kebutuhan masyarakat Kotawaringin Timur. Perkebunan sawit akan selalu berkembang, tapi apakah pendidikan, ekonomi, dan budaya masyarakat Kotim juga akan berkembang sebagaimana masyarakat pulau tetangga? Pemberdayaan dan pengembangan kualitas pendidikan putra daerah pun tidak jelas keberadaannya, bahkan ada beberapa gelintir masyarakat yang meragukan keberpihakan pemerintah daerah pada perkembangan pendidikan di Kotawaringin Timur.

Mendesain Impian

Mendesain mimpi bukan berarti merencanakan mimpi sebelum tidur, tetapi akan lebih kepada cita-cita atau tujuan masa depan yang ingin kita wujudkan. Impian tersebut merupakan gabungan dari hasrat, keinginan yang mendalam, khayalan dan ketidakpuasan akan kondisi yang sedang dialami. Lalu apa bedanya dengan melamun/lamunan? Impian yang sudah didesain harus disertai dengan tindakan. Jika hanya dipikirkan dan didesain, berarti hal itu disebut lamunan atau sekedar angan-angan belaka dan orang semacam inilah yang disebut pelamun atau pengkhayal.

Segala ciptaan manusia saat ini adalah hasil impian orang-orang sebelum kita. Bila anda tidak percaya, silakan sebutkan satu saja contoh ciptaan manusia yang bukan hasil impian orang-orang terdahulu. Tentu saja anda mengalami kesulitan. Sebab, tidak satupun yang akan anda temukan. Televisi dari cembung hingga yang layar datar, hitam putih hingga full colors, dari telepon kabel hingga telepon selular yang memiliki layanan 3G dan banyak lagi karya manusia berawal dari sebuah impian. Semua adalah buah pikiran dan imajinasi orang-orang terdahulu yang mereka wujudkan menjadi kenyataan.

Jika impian dalam benak kita terus diperjelas, maka semakin tergambar nyata apa yang kita inginkan. Itu artinya, tinggal menunggu waktu dan tindakan yang mengirinya. Kehebetan seseorang bergantung pada ketinggian cita-cita dan impiannya. Dulu, Wright bersaudara dianggap stres berat dan setengah eror karena memikirkan cara supaya orang bisa terbang. Namun sekarang bukan cuma terbang, tetapi orang bisa tidur,buang air, minum kopi dan lain-lain bisa dilakukan di udara. Semua itu jasa Wright bersaudara yang tidak bosan dalam berusaha dalam membuat pesawat. Tapi, orang-orang yang mengejek impian mereka tidak pernah sekalipun tercatat dalam sejarah.

Tentu anda masih ingat cerita tentang Ir. Soekarno, presiden pertama indonesia yang dijuluki macan asia. Bangsa-bangsa di dunia sangat mengagumi dan menghormati bangsa ini karena beliau berhasil mewujudkan mimpinya bagi negeri ini. Salah satu pesan beliau kepada generasi penerus adalah "gantungkan cita-citamu setinggi langit". Akan tetapi bangsa lain yang telah melakukan sehingga memiliki impian yang begitu besar dan cita-cita yang tinggi, sementara belum banyak anak negeri ini yang memiliki impian yang demikian. Kita bisa melihat realita ini pada berbagai aspek, salah satu contohnya yang paling sederhana adalah dalam dunia perfilman, kualitas film luar negeri sangat bagus karena didukung oleh daya imajinasi, khayalan dan impian yang begitu tinggi. Mereka sudah berfikir bagaimana menguasai dunia bahkan luar angkasa, sedangkan film nasional yang baru siuman dari mati suri masih saja berkutat pada bagaimana menguasai perhatian lawan jenis atau yang lebih hebat sedikit bagaimana menguasai alam ghaib.

Tentu saja tidak mudah dalam mendesain impian dan mensukseskannya, namun anda jangan khawatir untuk memiliki impian, karena Allah telah berjanji untuk mengijabah impian anda, sebagaimana firman-Nya, "siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat, akan Kami tambah keuntungan itu baginya. Dan siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan sebagian keuntungan dunia dan tidak ada baginya bagian keuntungan di akhirat" ( QS. Asy-Syura 20). Ada hal penting dalam ayat tersebut, bahwa setiap impian dalam pencapain sesuatu yang bersifat duniawi maka harus melibatkan tujuan keuntungan ukhrawi. Apakah sejatinya yang ingin digapai seluruh manusia selain bertemu Allah SWT dengan segala track record yang baik.

Makhluk Sosial

Setiap makhluk tidak bisa hidup sendiri dalam menjalani umurnya di dunia ini, makhluk pertama yang bernama Adam pun melakukan komplain kepada Allah SWT atas kesendirian beliau hingga diciptakanlah makhluk yang bernama Hawa. Begitu juga kita sebagai keturunan Nabi Adam pasti juga demikian, atas kasih sayang Allah SWT terhadap seluruh hamba-Nya di dunia ini maka kita diciptakan berpasang-pasangan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa sebagai bentuk hubungan antar makhluk ciptaan Allah SWT dengan tujuan agar kita saling kenal mengenal. Siapapun anda, sekurang-kurangnya memiliki 100 orang yang dikenal. Setiap orang di sekitar kita pasti berpengaruh kepada kita; baik positif maupun negatif sebagaimana kata Aa’ Gym dalam ceramah beliau: berteman dengan orang yang jual minyak wangi maka kita akan kena wanginya, kalau berteman dengan pande besi maka bau pande besi. Namun bukan berarti kita harus mengesampingkan orang-orang yang berpengaruh buruk dan menghambat perjalanan kita meraih kesuksesan. Sebaliknya, kitalah yang harus memperkuat pengaruh positif agar dapat merubah pengaruh negatif tersebut. Teringat pesan orang tua penulis “Jadilah Muhammad (pen: Nabi Muhammad) yang merubah orang-orang di sekitarnya’, pesan tersebut memiliki makna bahwakita harus menebarkan kebaikan di manapun, kepada siapa pun dan kapan pun.

Kenapa kita perlu bergaul? Karena kita makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya, binatang yang hanya mengandalkan nafsunya pun memerlukan binatang lainnya dalam dunia kebinatangannya, apalagi manusia yang hidup dengan pikiran, nafsu dan perasaan. Jadi, pergaulan atau yang kita kenal dengan silaturrahmi adalah proses pengembangan akses dan bukan jamannya lagi mengembangkan aset, karena aset pada umumnya ada karena kita memiliki akses sebagai sarana mendapatkan aset seperti sabda Rasulullah: siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya dia menyambung tali silaturrahim. (HR. Bukhari). Begitu indah silaturrahim dalam kehidupan ini dan memiliki banyak manfaat sebagai eksistensi kita sebagai manusia, sepengetahuan saya manfaat dari silaturrahim diantaranya. 1) Belajar dari pengalaman orang lain, hal ini sangat penting mengingat waktu kita sangat terbatas untuk mengenyam berbagai pengalaman. Mendengar cerita kesuksesan seseorang dalam menekuni bisnisnya selama 5 tahun, berarti kita telah menghemat waktu yang cukup banyak untuk mendapatkan pengalaman dalam bidang tersebut. Bagaimana jika kita banyak berdialog dengan banyak orang yang memiliki jutaan pengalaman?. 2) Memanfaatkan relasi teman, menurut saya ini metode Multi Level Marketing (MLM), apabila kita punya 10 orang kenalan yang prospektif dan memiliki akses 100 orang yang berpengaruh, maka minimal kita telah memiliki akses 100 orang yang berpengaruh juga. 3) Kekurangan kita tertutup, setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan dalam dirinya, semisal anda tidak bisa mengendarai mobil, maka manfaatkanlah teman anda untuk mengendarainya dan manfaatkan dia untuk mengajari anda mengendarai mobil. 4) Pasar yang potensial, bisnis apapun yang kita miliiki, pasar atau komunitas yang pertama kali harus dibidik adalah orang terdekat atau teman. Karena merekalah yang telah mengenal dan mengetahui reputasi kita, sebab membangun kepercayaan pun di tengah-tengah mereka menjadi lebih mudah. 5) P3K, artinya pertolongan pertama pada kecelakaan. Ingat masa di pondok pesantren, orang yang pertama kali tempat kita meminjam uang adalah teman, bukan pak kyai ataupun jasa peminjaman uang. Orang yang pertama kali menolong dikala sakit adalah teman. Dan masih banyak lagi manfaat dari sebuah pergaulan positif dengan relasi kita.

Hubungan antar manusia juga sama seperti kita melakukan investasi uang di bank, jika kita memberikan sesuatu yang positif terhadap orang lain, berarti kita telah menabung ke bank emosi seseorang. Sebaliknya, ketika kita melakukan sesuatu yang negatif kepada seseorang, maka kita seakan-akan menarik uang yang kita tabung hingga minus atau tidak memilki tabungan sama sekali. Seseorang pemimpin tidak harus yang kuat dan hebat, tetapi pemimpin yang mempunyai paling banyak teman atau koneksi.

Manusia Dahsyat

Banyak orang yang beranggapan bahwa sukses identik dengan materi, sehingga salah satu dosen saya mengatakan bahwa “uang bukan satu-satunya, tapi uang adalah segala-galanya”, lalu bagaimana dengan anda? Sukses seperti apa yang anda harapkan dalam menjalani kehidupan ini? Uang menumpuk di brangkas (mau pamer seperti syech Puji), tabungan melimpah di Bank nasional bahkan internasional, sejumlah mobil parkir di bagasi, rumah mewah dengan taman dan kolam, perabot yang mahal, pembantu ada setiap saat, sopir pribadi, tukang kebun, memiliki apartemen atau vila di tempat-tempat strategis, investasi di mana-mana, memiliki perusahaan dan saham? Atau jalan-jalan keluar negeri bersama keluarga? Kapan perlu beli pesawat dan pulau pribadi. Apakah orang yang sukses seperti motivator Tung Desem Waringin, yang memiilki berbagai macam strategi menghasilkan uang, perhatian dan daya tarik pelanggan agar membeli produk yang dipromosikan seperti menghamburkan uang di bogor senilai 100 juta rupiah melalui pesawat untuk lounching bukunya yang berjudul marketing revolution dengan harga 350rb/buah atau seperti Anthony Robbins, seorang mantan pembersih kloset bergaji US$ 35 per minggu yang kini memiliki penghasilan $26 juta per tahun, memiliki pulau, pesawat terbang pribadi dan kini menjadi seorang no 1 success coach in the world sehingga Nelson Mandela, Bill Clinton, Andre Aggasi, Michael Jordan dan alm. Lady Diana pun belajar dengannya.

Semua itu tak ada apa-apanya dibandingkan dengan seseorang anak yatim piatu yang saat ini telah memiliki banyak penggemar bukan di negara saja tapi di seluruh dunia, kaya sehingga melamar isteri pertama pun dengan mahar 20 onta muda (kurang lebih setengah milyar rupiah), dan yang paling dahsyat adalah berabad-abad lamanya dijadikan panutan hingga saat ini. Saya belum pernah menemukan tokoh yang bisa melebihinya dari segala aspek, seorang Muslim sejati biasanya lebih dari 50 kali menyebut namanya, beliau adalah Muhammad saw. Itulah manusia paripurna yang paling banyak di sebut di muka bumi ini selama lebih dari 14 abad. Coba kita hitung dalam sehari semalam, adzan dan iqomah dikumandangkan masing-masing 5 kali, didalamnya nama Muhammad disebutkan 15 kali. Ketika menunaikan sholat shubuh kita 3 kali menyebut namanya. Saat mendirikan sholat dzuhur sampai isya’, kita 8 kali menyebut namanya. Jadi, total dalam 24 jam, minimal kita menyebut namanya sebanyak 35 kali. Itu belum termasuk yang kita sebutkan dalam sholat sunnah, berarti kita menyebutnya sebanyak 50 kali, belum lagi ketika bersholawat kepada beliau.

Apa untungnya menyebut nama Rasulullah Muhammad saw? Banyak keuntungan yang akan kita peroleh hanya dengan menyebut namanya, apalagi jika kita meneladani kehidupan, perintah dan larangannya serta perilaku beliau. Karena garansi yang diberikan adalah kebahagiaan, keselamatan dan kesejahteraan di dunia maupun di akhirat. Apabila seluruh pemuda di negeri ini mencontoh akhlak beliau, pasti di negeri yang kaya ini dipayungi oleh kemakmuran dan kesejahteraan. Saat ini Rasulullah Muhammad saw. hanya diidentikkan sebagai simbol agama saja (sebagaimana pema’naan masyarakat indonesia yang tidak menutup auratnya terhadap jilbab) sehingga jarang orang-orang khususnya para remaja mengidolakan manusia sukses ini. Banyak yang lebih bangga menyebut nama idolanya, saking bangganya terhadap yang diidolakan mereka tidak segan-segan memampang wajah idola tersebut di kamar dan mereka pun bangga tergabung dalam komunitas pengidola seperti Bala Dewa, Slanker, Fals Mania dan berbagai macam namanya. Akibatnya, jika ada konser atau acara musik, mereka datang berduyun-duyun dengan kostum serta atribut yang khas. Apabila kita bersholawat kepada Rasulullah Muhammad saw. ada malaikat khusus yang bertugas menyampaikan kepada beliau nama orang yang bersholawat beserta nama bapaknya, kemudian Rasulullah saw membalasnya dengan 10 kali lipat, serta membangga-banggakan kita dihadapan para malaikat. Semakin sering bersholawat, berarti semakin familiar nama kita dihadapan Rasulullah saw sehingga mendapat kemudahan dalam menggapai ridlo Allah SWT.

Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim, pada usia 6 tahun ibu beliau wafat dalam perjalanan ke Yastrib setelah melakukan ziarah di makam sang ayah. Umur 8 tahunan beliau dibina dan dididik oleh kakek yang bernama Abdul Muthalib yang cukup terpandang dan kaya, sejak itu Muhammad kecil hidup dalam suasana kewirausahaan. Tapi, beliau bukan manfaatkan suasana dalam lingkungan kakek beliau yang kaya, karena pada usia tersebut kakek beliau wafat. Akhirnya, beliau kemudian ikut paman beliau Abu Thalib yang tidak terlalu kaya seperti kakeknya. Mulai saat itulah Rasulullah kecil menggembala kambing sambil belajar mencari nafkah sendiri.

Usia 12 tahun diajak oleh pamannya merantau ke negeri Syam (kini meliputi Suriah, Yordan, dan Libanon), syam itu jaraknya ribuan kilometer dan untuk sampai ke sana pun masa itu tidak ada pesawat atau mobil seperti sekarang ini. Perjalanan itu melatih fisik serta mentalnya dalam membentuk pribadi mandiri dan tangguh. Ada hikmah yang tertanam dalam perjalanan beliau ke negeri Syam untuk membangun sebuah bisnis, diperlukan keberanian untuk merantau atau berhijrah. Di negara kita pun para perantau memiliki mental yang tangguh dan keberanian yang tinggi untuk melakukan bisnis. Salah satu contoh nyata adalah para etnis cina yang ada di sekitar kita, mereka pada umumnya mayoritas pebisnis yang sukses walaupun masih ada beberapa dari mereka yang masih menengah ke bawah.

Lalu apa yang anda lakukan pada umur 12 tahun sampai sekarang? Mungkin kita masih malas-malasnya menghabiskan waktu untuk berpoya-poya dengan memanfaatkan harta orang tua, nongkrong di mal atau sedang santai menghirup kopi dengan mendengar lantunan musik di sebuah kafe. Masa kecil kita bukan masa pembentukan dan penempatan karakter, karena orang tua berusaha untuk memudahkan langkah kita dengan memberikan apa yang selalu diminta oleh sang anak. Akibatnya, banyak anak-anak pada masa kini masih bergantung sepenuhnya kepada kedua orang tua. Usia 17 tahun yang biasa disebut para remaja sebaga sweet seventeen hingga usia adalah masa 20 tahun adalah masa-masa sulit dalam perjalanan bisnis Rasulullah saw. Hal ini terjadi karena beliau harus mandiri dan bersaing dengan pebisnis-pebisnis senior pada masa itu, hingga beliau sering bolak-balik ke negeri Syam untuk transaksi ekspor-impor hingga berusia 25 tahun, terhitung 18 kali beliau melakukan perjalanan ke luar negeri dengan membawa keuntungan yang luar biasa. Bisnis beliau maju pesat atas kegigihan beliau dalam berwirausaha serta sikap beliau sebagai orang yang sangat dipercaya dalam dunia perbisnisan saat itu, sehingga beliau mendapatkan julukan al-Amin. Karena ketenaran itulah, banyak para investor tertarik untuk menjalin mitra kerja dengan beliau. Salah satunya adalah khadijah, janda kaya yang merupakan investor nomor satu di jazirah Arab. Karena melihat prospek yang menjanjikan, maka Muhammad muda pun melakukan kerjasama. Bahkan di kemudian hari, Muhammad muda juga bersedia menerima pinangan Khadijah yang tertarik oleh kepiawaian Muhammad dalam berbisnis serta kemuliaan akhlaknya. Dalam pernikahan itu, Muhammad saw memberi mas kawin 20 ekor onta muda atau kurang lebih setengah miliar rupiah. Mana ada pengusaha muda di Indonesia yang mau memberi mahar begitu besar kepada Isterinya, paling umum hanya seperangkat alat sholat.

Jangan berkecil hati saudara-saudara yang berpendidikan rendah, sebab Nabi Muhammad saja tidak sekolah bahkan buta huruf, akan tetapi banyak para doktor, profesor dan beberapa pakar sejarah yang mengkaji kehidupan beliau yang sangat dahsyat itu. Jangan karena tidak punya modal kita takut untuk memulai bisnis, Nabi tidak punya modal sama sekali dan Nabi hanya memiliki modal kejujuran. Terinspirasi kehidupan Nabi Muhammad itulah, penulis mencoba untuk memulai bisnis tanpa modal seperti Nabi Muhammad saw dengan modal kejujuran, ternyata memang sulit juga, namun bukan berarti tidak mampu. Alhasil, penulis bisa membiayai kuliah S1 mulai semester 4 sampai semester 8 dan saat ini melanjutkan S2 dengan biaya sendiri serta membiayai isteri, menghidupi seorang anak yang cantik dan cerdas. Tidak ada alasan lagi yang dibenarkan untuk takut memulai bisnis, tutuplah semua celah untuk mengeluh karena keluhan hanya memperjelas kelemahan kita.

Setelah berusia 40 tahun, Muhammad diangkat menjadi seorang Nabi selama 13 tahun beliau melakukan dakwah di Mekah, beliau mendapatkan cacian, makian, cercaan, hinaan, dan beragam tindakan tidak terpuji lainnya. Semua tidak hanya dilakukan oleh orang lain saja, namun dari sanak kerabatnya sendiri juga melakukan tindakan tercela itu. Kalau selama ini kita hanya belajar dari kegagalan andri wongso dalam menjalani kehidupannya hingga menjadi seorang motivator dan perjalanan hidup seorang silvester stylone dalam mengajukan skenario film rocky nya yang mengalami kegagalan sebanyak kurang lebih 1500 kali kegagalan, akhirnya menjadi pemain film yang terkenal. Tapi, berapa kali kegagalan dan penolakan yang diterima Rasulullah selama 13 tahun? Dan bukan hanya itu saja yang beliau alami, beliau juga diusir, dilemparai kotoran binatang, dilempari batu dan benda-benda keras lainnya. Bukankah itu contoh pengorbanan yang luar biasa dalam mencapai tujuan, yang tujuannya saat ini kita rasakan. Namun, apa yang telah kita berikan dalam menghargai perjuangan beliau, malah kita mengidolakan orang lain yang tidak seiman dengan kita. Bangsa ini besar jika memiliki mental kuat dan tangguh seperti Nabi Muhammad saw,maka siapa orang yang melakukan perubahan besar di dunia ini dan patut dijadikan panutan? Beliaulah Rasulullah saw. Siapa revolusioner terhebat sepanjang masa? Beliaulah Rasulullah saw. Siapakah pebisnis sukses yang mengawali bisnisnya mulai dari nol yang terkenal seluruh dunia? Beliaulah Rasulullah saw. Beliaulah sosok yang fenomenal dan manusia terdahsyat yang harus kita jadikan panutan.
 

Total Pageviews

Shop Online Ku

Shop Online Ku
Shop Online Recommended