Blog Uluh Ngaju dalam Berbagi Mencapai Manfaat

lazada.co.id
pasang iklan baris gratisBanner 125x125Peluang usaha modal kecil

Kebenaran Kiamat 2012




Hari kiamat bagaikan sesuatu hal menyeramkan bagi manusia yang takut dengan kematian, rasa takutnya pun mengalahkan rasa takut kepada pencipta yang Maha Esa. Padahal yang memprakarsai kiamat adalah sang Maha Pencipta, tapi yang sangat ditakutkan adalah karya-Nya. Inilah letak kelemahan manusia saat ini, hal yang sering dibicarakan dengan bumbu-bumbu ketragisan menjadi doktrin yang sulit dihilangkan. Namun, dari hal yang demikian dapat kita ambil pelajaran untuk melakukan manajemen sumber daya manusia disekitar kita seperti halnya saudara kita ataupun isteri dan anak kita. Maksudnya adalah hal yang sering diungkapkan dengan beberapa bumbu-bumbu sebagai sesuatu yang menjadi sugesti kepada pendengarnya dapat mempengaruhi hal perilaku pendengarnya. Contoh saja apabila kita memberikan kalimat-kalimat positif kepada orang terdekat kita mengenai "kiamat  akan datang kapan saja, maka manfaatkanlah waktu luang untuk hal yang bermanfaat". Maka tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi perilaku seseorang yang menjadikan kalimat tersebut sebagai sugestinya.
Parahnya saat ini kiamat dijadikan simbol kemusnahan bagi setiap orang yang mendengarnya, kiamat dijadikan hari akhir bagi kehidupan manusia dan kiamat dimaknai sebagai kehancuran bumi serta isinya. Padahal kiamat adalah awal dari kehidupan tanpa dosa, kenapa demikian? Karena setiap orang akan mendapat perlakuan khusus dari Allah dalam mencapai suasana tanpa dosa tersebut, diantaranya melalui proses kematian, hisab, diantarkan ke padang mahsyar sebagai penilaian hasil kehidupan di dunia, dan beberapa proses lainnya hingga pada moment penting seperti penentuan ketempat yang sangat Mulia yaitu Surga. Namun, Allah memberi peluang kepada hambanya yang belum masuk surga dengan memasukkan hamba-Nya tersebut ke Neraka sebagai proses cuci perilaku kotor yang melekat dalam kehidupan selama di dunia. Selanjutnya menunggu SK (sesi kebijakan) dari Allah dalam menentukan posisi hamba-Nya disurga.
Mengenai kiamat yang akhir-akhir ini merebak ke masyarakat bahwa akan terjadi pada tahun 2012 membuat beberapa kalangan menyikapi dengan serius, namun setelah membaca dari beberapa informasi. Bahwa kiamat yang didengungkan pada tahun 2012 adalah bentuk konspirasi oleh beberapa pihak yang menginginkan penduduk dunia ini tidak terlalu banyak yaitu hanya dihuni oleh 500 juta manusia. Hal ini berarti pengurangan sekitar 93% penduduk dunia. Yang paling mengejutkan adalah konspirasi tersebut dilakukan oleh organisasi terbesar dunia yaitu PBB (perserikatan bangsa-bangsa).
Menurut beberapa informasi seperti Era Muslim dan IndoBestSeller, bahwa tujuan mengurangi populasi ini telah lama beroperasi  semenjak dari tragedi hancurnya pentagon dan Gedung WTC, 11 September 2001. Dimana tujuan tersebut dilakukan oleh segelintir elit Amerika Serikat yang juga merupakan tokoh-tokoh Konspirasi Paganisme Modern yang menginginkan modernisasi lebih canggih lagi dengan berbagai peralatan yang terkomputerisasi. Yang unik, Desember 2012 merupakan waktu yang ditentukan oleh pihak Konspirasi tersebut untuk memulai program ini secara besar-besaran. Belum ada satu pun pihak yang mengetahui secara pasti mengapa Konspirasi mematok awal program yang akan mengurangi jumlah umat manusia secara drastis ini pada Desember 2012.
Indonesia sebagai Negara yang mayoritas penduduknya Muslim pun terhipnotis dengan isu ini, sehingga film 2012 yang disutradarai Roland Emmerich sekaligus sebagai produser pun marak di bioskop-bioskop Indonesia khususnya wilayah Malang dan Surabaya (Koran Surya, Selasa, 17 Nopember 2009) yang mengakibatkan antrian panjang dibioskop-bioskop tersebut. Yang menjadi pertanyaan dalam pemutaran film ini, apakah ini bentuk dakwah yang dilakukan oleh pihak yang berkepentingan yaitu PBB? Atau hanya sebagai bentuk mengambil kesempatan pasar yang saat ini terhipnotis oleh isu-isu kiamat akan terjadi pada tahun 2012?. Wallahu’alam …..
Satu hal penting yang harus disikapi oleh umat Muslim saat ini, yaitu sikap konsisten atau istiqomah terhadap syari’at agama yang menginformasikan bahwa kiamat melalui beberapa tanda dan itupun semua atas kehendak Allah SWT, sehingga tidak ada satu makhluk pun didunia ini yang tahu dan Nabi pun hanya mengetahui tanda-tandanya saja. Jadi, hal yang utama dalam kehidupan ini untuk menyikapi isu tersebut adalah sikap sebagai hamba Allah yang beriman dan bertakwa. Apabila Keimanan dan Ketakwaan tersebut telah menyatu dengan kehidupan kita, maka tidak akan ada rasa takut sedikitpun menghadapi Kiamat yang akan terjadi kapanpun.

*Gambar diatas hanya ilustrasi



Para Pahlawan Menangis




Memperingati hari pahlawan sebagai bentuk rasa terima kasih rakyat Indonesia atas perjuangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan secara hakiki. Berbagai atribut ditampilkan dan bermacam-macam acara yang dilaksanakan, itu semua bagian dari rasa hormat dan terima kasih terhadap jasa pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan.
Sebelum jauh memaknai kemerdekaan dan rasa hormat kepada para pahlawan, perlu adanya pengkategorian kata pahlawan di Negara ini (Indonesia). Pahlawan dalam tulisan ini adalah orang-orang yang mempertahankan kedaulatan Negara ini dari kekuasaan penjajah dengan bentuk peperangan. Hal tersebut dikaitkan dengan perayaan hari pahlawan yang ditetapkan pada tanggal 10 November, secara faktual dicetuskan tanggal 10 November sebagai hari pahlawan karena terjadinya pertempuran sengit di Surabaya yang menyimbolkan kegigihan para pahlawan melawan penjajah.
Jadi, tidak ada pahlawan lain dalam tulisan sederhana ini selain pahlawan yang saya maksud diatas. Sehingga pahlawan devisa (TKI) menurut beberapa gelintir orang, tidak ada kaitannya dengan pahlawan perjuangan seperti diatas. Sebenarnya saya pribadi kurang setuju apabila julukan pahlawan dikaitkan dengan para tenaga kerja Indonesia, karena makna pahlawan hanya dikaitkan dengan sebuah perjuangan memenuhi kebutuhan pribadi dan devisa kepada Negara sebenarnya bukan niatan dari mereka untuk memberikan devisa tapi hanya kewajiban sebagai TKI. Andaikan tidak ada kewajiban untuk memenuhi devisa Negara, maka mereka tidak akan meluangkan penghasilannya Itulah Indonesia, Negara yang memiliki beragam budaya, bahasa dan lain-lainnya yang dengan mudah memberi julukan padahal julukan tersebut tidak sesuai dengan apa yang dilakukan..
Kembali kepada rasa hormat rakyat Indonesia terhadap jasa para pahlawan yang telah gugur di medan peperangan melawan penjajah, rasa hormat yang terjadi secara spontan dan jangka panjang masih sulit ditemukan di Negara ini. Karena bentuk penghormatan yang baik adalah sikap yang spontanitas, positif dan jangka panjang bahkan selamanya. Sehingga perlawanan pahlawan kita dalam memperjuangankan kebebasan berkreasi di tanah air sendiri tidak sia-sia, dalam artian perbuatan baik harus dibalas dengan perbuatan baik pula.
Namun, apa yang terjadi di Indonesia saat ini adalah suasana yang tidak diharapkan oleh para pahlawan kita. Betapa tidak, kondisi di Indonesia saat ini seakan-akan telah menghilangkan semangat kepahlawanan yang ikhlas, jujur dan rela berkorban demi kemashlahatan orang banyak seperti perjuangan para pahlawan di medan peperangan dimasa itu. Salah satu contoh kasus yang masih hangat-hangat di Indonesia, kasus tersebut ada karena jiwa kepahlawanan mereka telah hilang dan semangat yang ada dalam diri beberapa oknum yang terlibat dalam kasus tersebut hanya mementingkan kemashlahatan beberapa golongan yang memperjuangkan kepentingan dunia mereka. Polri sebagai penegak hukum pun harus ditegakkan oleh lembaga lain, pengadilan sebagai simbol keadilan pun bermain dengan hukum sehingga menjadikan sesuatu yang tampak adil menjadi tidak adil dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipercaya sebagai pemberantas korupsi pun dianggap telah korupsi.
Apabila jiwa para pahlawan yang ikhlas, jujur dan mengedepankan kemashlahatan rakyat, maka hal-hal tersebut tidak akan terjadi dalam lembaga penegak hukum di Indonesia ini. Yang terjadi penegak hukum di Negara kita memiliki semangat yang berbalik arah dengan semangat yang dimiliki pahlawan masa itu, semangat yang dimiliki oleh beberapa oknum yang menyebabkan Negara ini sebagai kebun binatang koruptor adalah jiwa pamrih/mengharapkan imbalan, tidak jujur atau berbohong dan  mengedepankan kepentingan pribadi serta golongan yang menyebabkan kebobrokan lembaga penting negara.
Sikap penegak hukum yang terjadi saat ini telah membuat pahlawan kita menangis dalam dekapan ibu pertiwi, semangat yang dikobarkan dimedan peperangan melawan penjajah hanya sebagai sejarah dan saat ini telah rapuh ditelan masa.
Wallahu’alam…..



Musafir | Jangan Panggil Aku Gus


Setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda-beda, entah itu gaya hidup berkomunikasi dengan manusia atau berkomunikasi dengan penciptanya. Disini saya ingin menceritakan sekelumit prinsif hidup yang menjadi pegangan seorang musafir dalam berkomunikasi dengan sang Khalik. Musafir ini tiada hari tanpa mengorek kekuasaan Allah yang terpendam selama dia berkomunikasi dengan manusia sekitarnya, dia tampak rendah dihadapan manusia dan dia berusaha meninggikan derajatnya dalam komunikasi kepada sang Khalik.

Musafir ini hidup dalam kefakiran ilmu, kalau harta dan jabatan menurutnya tak pernah kurang bahkan lebih dari cukup atas pemberian sang Khalik. Namun, cobaan terbesarnya adalah derajatnya yang dianggap tinggi oleh orang disekitarnya. Padahal menurut dia bahwa derajat yang dia miliki saat ini adalah kebetulan dan belum mutlak sebagai manusia yang memiliki derajat tinggi menurut Allah, sehingga dia takut menerima nama panggilan yang khas sebagai bentuk simbol kehormatan bahwa dia adalah manusia yang memiliki derajat terhormat di masyarakat. Panggilan khas itu adalah Gus, karena dia kebetulan beristerikan seorang anak ulama yang kental dimasyarakat Indonesia dengan panggilan Kyai.

Rasa takut yang mendalam dia rasakan, disaat dia dipanggil dengan embel-embel Gus. Karena dia menganggap dirinya masih fakir menjadi orang yang bermanfaat di masyarakat, apalagi dihadapan sang Khalik. Berbagai terapi hidup yang dia jalankan agar tidak mendapatkan embel-embel Gus tersebut, namun hal itu sangat sulit dia lakukan. Karena ingin memiliki derajat rendah dihadapan manusia adalah memiliki akhlak kotor dan hina, sedangkan dia sangat menghindari hal tersebut.

Pemuda Musafir itu terus berikhtiyar kepada sang Khalik agar yang mengetahui derajat dan kemuliaan hidupnya hanya Allah, karena Allah adalah penilai yang Maha Sempurna dan bukan manusia yang menilai manusia lainnya dengan simbol semata.

Wallahu'alam.....
 

Total Pageviews

Shop Online Ku

Shop Online Ku
Shop Online Recommended