Blog Uluh Ngaju dalam Berbagi Mencapai Manfaat

lazada.co.id
pasang iklan baris gratisBanner 125x125Peluang usaha modal kecil

Jangan Takut Jadi Maklar

Share on :
Maklar, itulah julukan kepada perantara jual beli di sekitar kita. Pekerjaan maklar di masyarakat atau lingkungan sekitar kita tampak sebagai pekerjaan yang negatif, karena pekerjaan ini kadang disejajarkan dengan pekerjaan sebagai calo. Sedikit mengulas perbedaan maklar dan calo, maklar adalah pekerjaan yang memfasilitasi jual beli antara pemilik barang dan pembeli. Keuntungan diatur oleh sang Maklar, kesimpulanya maklar diamanahkan menjual barang seseorang. Sedangkan calo, adalah pekerjaan yang dilakukan untuk memperlancar tujuan dan tidak jarang hal yang melanggar prosedur pun dilakukan (calo pembuatan SIM, calo pendaftaran CPNS, calo kampus yang memperlancar kelulusan tanpa ujian dan ini sering terjadi di fakultas kedokteran).

Maklar mulai dikategorikan pekerjaan negatif pada saat ini akibat kasus yang terjadi di pusat (Jakarta), yaitu Maklar Kasus atau disingkat Markus. Jika mengambil kesimpulan diatas, perbuatan yang disebut Maklar Kasus ini selayaknya masuk kategori pekerjaan calo, karena menyalahi prosedur hukum yang berlaku dalam mencapai tujuan. Maklar yang seharusnya memfasilitasi jual beli pada awalnya menjadi penilaian yang kurang baik karena kesalahan mengkategorikan Maklar dan Calo, kemungkinan karena sulit mempersingkat Calo Kasus akhirnya Maklar yang dimasukkan sebagai kategori tersebut. Coba misalkan Calo disingkat menjadi Cakus/Casus/Cakas/Cak Us, tampaknya tidak cocok. Jadi wajar media-media mengangkat Maklar sebagai pengkategorian perbuatas untuk memfasilitasi seseorang yang bermasalah menjadi tidak bermasalah.

Sebenarnya maklar tidak hanya pada jual beli, jika memang maklar memiliki pengertian sebagai pekerjaan yang memfasilitasi/memprantarai dalam mencapai tujuan. Da'i/pendakwah bisa dikatakan maklar, karena ia memfasilitasi tujuan Nabi dalam menyampaikan dakwah agar masuk Islam. Begitu juga sales, sales memfasilitasi direktur/pabrik atau pemilik produk untuk mengenalkan dan bahkan menjual produk agar laku. Dalam dunia internet, maklar dikenal sebagai affiliate atau netter yang mengenalkan/mempromosikan produk orang lain melalui situs/blog atau media lainnya.Begitu juga dengan publisher, kadang publisher hanya menampilkan iklan-iklan advertiser.

Jangan malu jika diri anda dikatakan maklar, sejatinya maklar hanya pekerjaan memfasilitasi keinginan seseorang. Dan dalam pemfasilitasan tersebut terjadi penyelewengan, maka tidak salah jika disebut Calo. Secara implisit tidak ada kejelasan mengenai pengertian maklar dan calo, hanya saja pengkategorian itu dikaitkan dengan kondisi umum yang terjadi saat ini. Selama pencapaian keuntungan dilakukan secara baik dan menghasilkan kualitas yang halal, walaupun disebut orang bodoh janganlah berkecil hati. Karena lebih baik menjadi orang yang memiliki rejeki halal, daripada menjadi orang pintar yang memiliki rejeki dari perbuatan haram.

Banyak orang yang sukses karena menjadi maklar, kelebihan seorang maklar adalah menjual barang orang lain tanpa modal dan menghasilkan keuntungan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa maklar adalah pekerjaan yang menguntungkan tanpa modal.

Inilah sedikit pandangan dan pemikiran blogger fakir dalam mengalokasikan waktu untuk mengatakan bahwa "apapun pekerjaanmu, janganlah berkecil hati. Selama pekerjaan itu halal, bermanfaat untuk dirimu dan orang lain serta jangan lupa bersedekah jika mendapatkan keuntungan". Salam sukses, bahagia kaya dan masuk surga... :D

0 komentar on Jangan Takut Jadi Maklar :

Post a Comment and Don't Spam!

Terima Kasih atas komentarnya, Semoga kita bisa selalu Berbagi Mencapai Manfaat

 

Total Pageviews

Shop Online Ku

Shop Online Ku
Shop Online Recommended