Manusia tercipta sebagai makhluk sosial dan mendapatkan amanah untuk memimpin dirinya menjadi yang bermanfaat untuk makhluk disekitarnya, mulai dari manusia, binatang dan tumbuhan. Manusia memang terlahir setelah menjalani kompetisi untuk menempatkan posisinya di sel telur, namun hal itu tidak menjadikan kehidupannya sebagai makhluk yang teratas. Karena, kehidupan manusia masih dibatasi kehidupan makhluk lainnya untuk bisa memberikan manfaat kepada makhluk disekitarnya.
Pada hakikatnya setiap orang berusaha menjadi yang terbaik, tapi setiap usaha dalam mencapai posisi tersebut juga dimiliki oleh orang-orang lain yang ada disekitarnya. Namun hal ini tdak boleh menjadi halangan bagi kita, karena posisi menjadi yang terbaik memiliki porsi yang bermacam-macam dan memiliki tempat yang berbeda. Bisa saja si A terbaik pada bisnis bengkelnya, si B terbaik dalam bisnis online-nya, si C terbaik saat mengikuti kontes kecantikan dan masih banyak peluang yang menyediakan posisi terbaik bagi yang selalu memiliki semangat dalam menyampainya.
Sebagai manusia yang selalu membutuhkan dan dibutuhkan orang lain, seyogyanya penilaian terbaik ada pada ranah kemanfaatan bagi lingkungan atau orang-orang di sekitarnya. Tidak salah jika ada pesan hikmah bagi kita, bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat kepada manusia lainnya. Itulah batasan penilaian sebagai manusia terbaik, yaitu manusia bermanfaat. Tidak saja bermanfaat kepada diri sendiri, namun bermanfaat untuk makhluk lainnya seperti binatang dan tumbuhan bahkan seluruh alam yang disediakan Tuhan untuk kita.
Menjadi manusia terbaik tidak hanya memberi manfaat kepada yang lainnya, namun juga harus bisa mengambil manfaat disetiap detik kehidupan dan bahkan bisa mengelola hal yang bermanfaat tersebut untuk dibagikan kepada lingkungan sosialnya. Karena tidak menutup kemungkinan orang-orang disekitar kita akan membutuhkan apa yang bisa kita lakukan, karena sesuatu yang bermanfaat itu bisa tersalurkan dari beragam kondisi dan bermacam cara.
Menjadi manusia yang selalu memberi manfaat dan mengambil sesuatu yang bermanfaat tidak dapat berlaku begitu saja, karena setiap orang yang ingin melakukan hal tersebut harus melakukan sedikitnya tiga hal sebagai berikut:
* Tulisan ini pernah ikut kontes review masjoe.com, ternyata kontes tersebut hanya SPAM !!!
Lagi suasana kontes: Mari Berkomunitas Di Faceblog
Pada hakikatnya setiap orang berusaha menjadi yang terbaik, tapi setiap usaha dalam mencapai posisi tersebut juga dimiliki oleh orang-orang lain yang ada disekitarnya. Namun hal ini tdak boleh menjadi halangan bagi kita, karena posisi menjadi yang terbaik memiliki porsi yang bermacam-macam dan memiliki tempat yang berbeda. Bisa saja si A terbaik pada bisnis bengkelnya, si B terbaik dalam bisnis online-nya, si C terbaik saat mengikuti kontes kecantikan dan masih banyak peluang yang menyediakan posisi terbaik bagi yang selalu memiliki semangat dalam menyampainya.
Sebagai manusia yang selalu membutuhkan dan dibutuhkan orang lain, seyogyanya penilaian terbaik ada pada ranah kemanfaatan bagi lingkungan atau orang-orang di sekitarnya. Tidak salah jika ada pesan hikmah bagi kita, bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat kepada manusia lainnya. Itulah batasan penilaian sebagai manusia terbaik, yaitu manusia bermanfaat. Tidak saja bermanfaat kepada diri sendiri, namun bermanfaat untuk makhluk lainnya seperti binatang dan tumbuhan bahkan seluruh alam yang disediakan Tuhan untuk kita.
Menjadi manusia terbaik tidak hanya memberi manfaat kepada yang lainnya, namun juga harus bisa mengambil manfaat disetiap detik kehidupan dan bahkan bisa mengelola hal yang bermanfaat tersebut untuk dibagikan kepada lingkungan sosialnya. Karena tidak menutup kemungkinan orang-orang disekitar kita akan membutuhkan apa yang bisa kita lakukan, karena sesuatu yang bermanfaat itu bisa tersalurkan dari beragam kondisi dan bermacam cara.
Menjadi manusia yang selalu memberi manfaat dan mengambil sesuatu yang bermanfaat tidak dapat berlaku begitu saja, karena setiap orang yang ingin melakukan hal tersebut harus melakukan sedikitnya tiga hal sebagai berikut:
- Meningkatkan keyakinan kita dalam berbagi, bahwa apa yang kita berikan adalah sesuatu hal yang tidak mengharapkan imbalan apapun dan murni dilakukan tanpa pamrih. Hal ini akan menjadikan kita sebagai manusia yang rendah hati dan tidak sombong, ini merupakan sikap positif yang harus dilakukan jika ingin menjadi manusia terbaik.
- Menghilangkan sifat rakus, sifat rakus adalah perilaku yang hanya ingin memiliki sesuatu oleh dirinya sendiri dan takut kehilangan atau rugi. Sejatinya, perbuatan yang memberi manfaat dan mengambil manfaat dari apa yang terjadi adalah eksistensi membagi sesuatu yang kita miliki. Entah itu berupa waktu, harta, benda dan tenaga. Jika sifat rakus ini terjadi dalam diri kita, maka kita akan takut rugi dan takut kehilangan sesuatu yang bermanfaat.
- Menanamkan pola pikir dalam diri kita bahwa apa yang kita miliki adalah amanah Tuhan yang harus dimanfaatkan untuk diri kita dan orang lain.
* Tulisan ini pernah ikut kontes review masjoe.com, ternyata kontes tersebut hanya SPAM !!!
Lagi suasana kontes: Mari Berkomunitas Di Faceblog
4 komentar on Manusia Terbaik | Memberi dan Berbagi Manfaat :
mampir n lam kenla juga sob
ehm jdi KHOIRUNNAS ANFAUHUM LINNAS ya sob setuju banget dengan isi artikel anda,sayangnya sekarang susah ditemui kayaknya wkwkwkwk
iya sob..........
memang susah sob, mari kita mulai dari diri sendiri dulu :D
Jadi inget sama pesen Rasulullah SAW. : Al-yad al-'ulya khair min al-yad sulfa (tangan di atas lebih baik dari pada tangan yang di bawah.
Sepakat ABoh EKA, lama tak bersua. Selamat datang di blog saya.
Post a Comment and Don't Spam!
Terima Kasih atas komentarnya, Semoga kita bisa selalu Berbagi Mencapai Manfaat