Blog Uluh Ngaju dalam Berbagi Mencapai Manfaat

lazada.co.id
pasang iklan baris gratisBanner 125x125Peluang usaha modal kecil

Gejolak Politik di Mana-mana | Rakyat jadi Korban| Mesir Memanas | Tunisia Mulai Mendingin| Yaman Mulai Panas| Sudan inginkan Demokrasi

Share on :
Gejolak politik semakin mewabah ke negara-negara berkembang, tidak hanya Indonesia saja. Namun di negara-negara wilayah timur tengah juga merasakan hal yang sama, hanya saja bentuk gejolak itu berbeda-beda. Mulai keinginan untuk memberantas korupsi, terkuaknya koruptor sekaligus maklar kasus, keinginan untuk melengserkan presiden, aksi besar-besar-besaran warga untuk membebaskan hegemoni yang terjadi pada negaranya dan masih banyak lagi gejolak politik yang terjadi saat ini.

Sebenarnya pokok utama yang diinginkan dan direbutkan adalah kekuasaan semata, mungkin inilah target satu-satunya yang dilakukan oleh beberapa politikus di dunia ini. Seperti di Indonesia, banyak koruptor yang tertangkap dan diperadilkan hanya karena pemanfaatan kekuasaan yang berlebihan. Seharusnya porsi kekuasaan sudah memiliki batas-batas tertentu, akhirnya mereka jalankan berlebihan dan bahkan menyalahkan aturan. Tidak hanya Gayus Tambunan, tapi beberapa gayus-gayus yang lain juga terlibat. Sebut saja kasus century, hingga saat ini masih buram bagaikan mencari jarum di tengah lautan. Apalagi yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat pusat, hampir tiap kubu berusaha untuk mengamankan posisi dan nama baiknya dalam setiap rundingan, pembelaan terhadap rakyat telah sirna dan pembelaan atas nama rakyat hanya wacana yang beredar di saat pemilihan umum saja. Anehnya, saat politik memanas di indonesia pasti ada jaringan teroris tertangkap. Ada trik baru tampaknya, kalau mau menangkap jaringan teroris, maka buatlah pergejolakan politik...hahahahahahaha...

Aksi di Mesir
Belum selesai di Indonesia yang menjadi tolak ukur demokrasi di kawasan Asia, terjadi juga pergolakan politik di mesir. Rakyat Mesir menuntut presiden Hosni Mubarak untuk turun tahta, presiden yang sudah menjabat kurang lebih 30 tahun (seperti Eyang Suharto) ini bersikeras untuk tetap bertahan hingga pemilihan umum September 2010 nanti. Namun, Rakyat Mesir tidak tinggal diam melihat dan mendengar sambutan Mubarak untuk tidak mau mundur atau mengulur waktu kemundurannya. Rakyat Mesir terus melakukn aksi dalam pelengseran ini, sehingga Presiden Mubarak menggunakan pendukungnya untuk melakukan aksi perlawanan. Sehingga terjadilah bentrok di tahrir square yang pada awalnya hanya rakyat anti Mubarak berkumpul disitu. Banyak media mengatakan, bahwa Mubarak memerintahkan polisi berpakaian sipil untuk menyamar sebagai rakyat yang pro terhadap Mubarak.Hal ini diindikasi dari Kartu Anggota dari beberapa orang yang tertangkap oleh massa anti Mubarak dan massa pro Mubarok juga diperlengkapi dengan alat-alat lengkap seperti Bom Molotov, Gas beracun, pentungan dan kendaraan unta serta kuda. Akhirnya, masyarakat memberikan deadline kepada Mubarak untuk mundur hari ini (Jum'at, 04 Pebruari 2011). Pergolakan politik dan keputusan Hosni Mubarak disinyalir ada turut campur Israel, ini terbukti dari kebijakan Israel untuk mendukung Mubarak dan mendaratnya pesawat Israel di Bandara Mesir beberapa hari yang lalu.

Aksi di tunisia
Bersamaan pergejolakan politik di Mesir, Tunisia juga mengalami suasana politik yang tidak stabil. Masyarakat tunisia menuntut Presiden Tunisia ben Ali untuk mundur, hal ini disebabkan selama kepemimpinan Ben Ali menyebabkan banyaknya pengangguran dan kemiskinan. Banyak tokoh politik Tunisia yang diasingkan tampil di lapangan untuk ikut aksi, namun harapan rakyat Tunisia hampir tercapai dan Presiden Ben Ali meletakkan jabatannya serta para sekutu Ben Ali pun di tangkap. Namun hingga saat ini, Tunisia masih belum dikatakan aman, karena dikhawatirkan adanya perlawanan dari rakyat yang pro Presiden ben Ali.
Aksi di Sudan
Mesir dan Tunisia memanas, akhirnya negara yang masih dalam tahap berkembang seperti Sudan juga ikut merasakan pergejolakan politik juga. Ribuan mahasiswa menuntut presiden Sudan Turun dari jabatannya, jika belum meberikan perubahan yang signifikan selama berkuasa. Mahasiswa sempat bentrok dengan aparat,namun tidak memakan korban jiwa. Informasi mengenai pergejolakan di Sudan mulai tenggelam, karena semakin memanasnya politik di mesir.
Aksi di Yaman
Lain di Mesir, Tunisia dan Sudan, Baru-baru ini pergejolakan politik terjadi juga di Yaman. Hal ini disebabkan pernyataan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh akan mundur dari jabatannya pada tahun 2013, pernyataan tersebut memancing emosi rakyat Yaman. Akhirnya, ribuan pendukung oposisi di beberapa kota untuk melakukan aksi, namun aksi itu digelar hanya sehari setelah Presiden Ali berjanji tidak akan memperpanjang kekuasaannya setelah berakhir nanti. Pidato Ali itu sebenarnya langkah pemerintah untuk meredam unjuk rasa anti pemerintahannya yang terinspirasi oleh revolusi di Tunisia dan gejolak politik di Mesir. Namun, harapan pemerintah justru terbalik. Massa dengan jumlah ribuan di berbagai kota, langsung turun ke jalan. Mereka menuntut Ali turun dari jabatan presiden. Aksi anti-pemerintah itu digelar diawali dengan longmars dari Universitas Sanaa menuju pusat kota. Sepanjang perjalanan, massa terus meneriakkan yel-yel Presiden Ali Abdullah turun. Presiden Ali Abdullah telah berkuasa di Yaman selama 32 tahun, tidak jauh beda dengan Husni Mubarak dan Alm. Suharto.

Dari beberapa aksi yang dilakukan rakyat dan didalamnya juga para mahasiswa ini diorganisir melalui jaringan sosial facebook dan twitter, ini membuktikan pengaruh facebook dan twitter sangat dominan dalam menggerakkan massa. Ini memberikan banyak pelajaran kepada pemerintah di manapun berada, bahwa rakyat saat ini sulit untuk dibodohi seperti beberapa tahun yang lalu. Dengan kondisi diatas, banyak warga melakukan aksi perlawanan untuk melengserkan presidennya. Apakah Rakyat Indonesia melengserkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ? Tentu tidak, rakyat indonesia kan perlu uang...hehehehehehe (just kidding)

Sekilas kesimpulan mengenai pergejolakan politik di negara-negara maju, kapn lagi kalau tidak mulai saat ini. Salam berbagi mencapai manfaat.


0 komentar on Gejolak Politik di Mana-mana | Rakyat jadi Korban| Mesir Memanas | Tunisia Mulai Mendingin| Yaman Mulai Panas| Sudan inginkan Demokrasi :

Post a Comment and Don't Spam!

Terima Kasih atas komentarnya, Semoga kita bisa selalu Berbagi Mencapai Manfaat

 

Total Pageviews

Shop Online Ku

Shop Online Ku
Shop Online Recommended