Kondisi politik Indonesia dan Malaysia saat ini mulai renggang, banyak kasus yang mengakibatkan hal ini terjadi. Pemerintah Indonesia yang merasa disakiti dan diinjak-injak harga diri kedaulatannya merasa risih, namun sedikit pun tindakan tidak tampak sama sekali. Apakah ini sikap warga negara yang loyal atau patriot? Malah warga negara yang sehari-hari di jalanan, di trotoar, pojok toko, warung-warung kopi dan mahasiswa yang sehari-hari duduk di bangku kelas teriak-teriak GANYANG MALAYSIA !!!. Mana para pejabat yang meneriakkan CINTA INDONESIA? Mana makhluk bangsa ini yang menyatakan dirinya NASIONALIS? Mana?
Setidaknya para pejabat tinggi pemerintah lah yang memiliki jiwa patriotisme terkait kasus kedaulatan ini, karena mereka berada di garda depan kebangsaan. Tentara Nasional Indonesia atau disingkat TNI yang memiliki semboyan terpajang di depan markas "NKRI HARGA MATI !", namun realitanya itu hanya kalimat kejantanan saja. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih memiliki ketergantungan terhadap Malaysia, salah satunya adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengabdikan diri kepada juragan-juragan disana walaupun tidak semua merasa sejahtera bahkan sebaliknya. Atau bisa juga pemerintah kita takut dengan Malaysia, karena Malaysia memiliki aliansi pertahanan dengan Inggris, Singapura, Australia dan Selandia Baru yang disebut Five Power Defense Agreement (FPDA) yang sepakat untuk klausul terhadap serangan yang terjadi kepada salah satu negara yang ada di FPDA. Secara otomatis, perang dengan Malaysia maka akan berhadapan juga dengan negara anggota FPDA lainnya.
Sedikit ungkapan dari rakyat jelata seperti saya ini seharusnya tidak terjadi, karena kuping para birokrat yang diam tanpa sedikitpun reaksi mengakibatkan tulisan tak bermanfaat ini ada di blog murahan Blogger Fakir. Saya sempat bingung dengan para birokrat saat ini, kasus video ariel dan luna maya mereka respon habis-habisan. Sampai-sampai UUD pun mau diperjelas, anehnya juga....presiden pun komentar terkait kasus Ariel...gila bukan? Sedangkan kasus kesewenang-wenangan yang dilakukan negara Malaysia mereka biasa saja, mereka seakan-akan tidak tersentuh masalah apapun..parah !!!
Jika merasa tidak terima dengan tulisan anak pedalaman ini, silahkan komentar !!! Salam Merdeka
Setidaknya para pejabat tinggi pemerintah lah yang memiliki jiwa patriotisme terkait kasus kedaulatan ini, karena mereka berada di garda depan kebangsaan. Tentara Nasional Indonesia atau disingkat TNI yang memiliki semboyan terpajang di depan markas "NKRI HARGA MATI !", namun realitanya itu hanya kalimat kejantanan saja. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih memiliki ketergantungan terhadap Malaysia, salah satunya adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengabdikan diri kepada juragan-juragan disana walaupun tidak semua merasa sejahtera bahkan sebaliknya. Atau bisa juga pemerintah kita takut dengan Malaysia, karena Malaysia memiliki aliansi pertahanan dengan Inggris, Singapura, Australia dan Selandia Baru yang disebut Five Power Defense Agreement (FPDA) yang sepakat untuk klausul terhadap serangan yang terjadi kepada salah satu negara yang ada di FPDA. Secara otomatis, perang dengan Malaysia maka akan berhadapan juga dengan negara anggota FPDA lainnya.
Sedikit ungkapan dari rakyat jelata seperti saya ini seharusnya tidak terjadi, karena kuping para birokrat yang diam tanpa sedikitpun reaksi mengakibatkan tulisan tak bermanfaat ini ada di blog murahan Blogger Fakir. Saya sempat bingung dengan para birokrat saat ini, kasus video ariel dan luna maya mereka respon habis-habisan. Sampai-sampai UUD pun mau diperjelas, anehnya juga....presiden pun komentar terkait kasus Ariel...gila bukan? Sedangkan kasus kesewenang-wenangan yang dilakukan negara Malaysia mereka biasa saja, mereka seakan-akan tidak tersentuh masalah apapun..parah !!!
Jika merasa tidak terima dengan tulisan anak pedalaman ini, silahkan komentar !!! Salam Merdeka
1 komentar:
kurang bijaks ya sob :)
Post a Comment and Don't Spam!
Terima Kasih atas komentarnya, Semoga kita bisa selalu Berbagi Mencapai Manfaat