Kebobrokan Oknum Pejabat atau Rusaknya Bangsa ini?

Beragam kasus diangkat dalam pemberitaan beberapa waktu ini, tidak sedikit menggambarkan perilaku negatif yang mendapatkan banyak keringanan dan tentunya melalui berbagai proses budaya kotor birokrat bangsa yaitu sebuah negoisasi. Perihal negoisasi sudah menjadi rahasia umum, budaya para birokrat menjadikan uang sebagai senjata dalam melakukan negoisasi tidak hanya berlaku dalam memohon keringanan hukuman, namun ratusan proyek pembangunan pun menjadi target budaya negoisasi.

Pelaku skandal bangsa dikit demi sedikit terangkat, mulai kasus Gayus Tambunan, Nazaruddin, Muhaimin Iskandar dan beberapa oknum lain diseret ke meja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hukum tertulis di negara ini pada awalnya karya manusia melalui berbagai proses, tidak salah jika hukum bangsa ini masih bisa dianulir sehingga hukuman seberat apapun dapat diperingan melalui proses pembelaan. Walau pada idealnya hukum tersebut memiliki kekuatan dan keputusan jelas, tapi manusia juga memiliki kelemahan. Yang pada umumnya kelemahan manusia adalah nafsu hewani, yaitu mengharapkan kepuasan dan tidak pernah puas. Karena kelemahan itulah, pemanfaatan uang sebagai pemuas nafsu para oknum pelaksana hukum dilakukan.

Terlepas dari kasus oknum pejabat di bangsa ini, di sebuah pulau yang melahirkan seorang pahlawan yaitu Thomas Matulessy alias Kapitan Pattimura  dikabarkan memanas akibat perseteruan 2 kubu mayoritas dan minoritas.Pernyataan kesiapan sukarelawan untuk menyikapi konflik tersebut diutarakan di mana-mana, ajakan berjihad via short message system (SMS) bertebaran, dan beberapa organisasi religius menyatakan kesiapannya. Sebuah kondisi yang sepertinya diprakarsai oleh orang lain, agar konflik ini sengaja terjadi. Entah, apakah ini produk pengalihan isu atau memang terjadi diluar keinginan bersama.

Selain beberapa kasus dan konflik antar kubu diatas, masyarakat bangsa ini di beberapa kota mengalami kekurangan air bersih dan beberapa kota di kalimantan mengalami pemadaman bergilir bahkan pemadaman tiba-tiba tanpa pemberitahuan (sudah berlaku bertahun-tahun). Nah, apakah oknum apa emang bangsanya yang bobrok?